Syaiful Anwar: Maestro Lampung di Balik Lagu Abadi Sang Bumi Ruwa Jurai
Syaiful Anwar, maestro Lampung pencipta Sang Bumi Ruwa Jurai dan banyak karya lain seperti Cangget Agung dan Zapin Tari Lampung. Meski telah tiada, warisannya tetap hidup, menyatukan generasi Lampung.
CULTURE


Di balik setiap lagu daerah yang kita kenal, ada seorang maestro yang menuangkan jiwa dan pikirannya hingga melahirkan karya abadi. Untuk masyarakat Lampung, sosok itu adalah Syaiful Anwar—pencipta lagu Sang Bumi Ruwa Jurai, sebuah anthem yang bukan sekadar musik, tetapi simbol persatuan.
Lagu yang Menyatukan Lampung
Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai lahir dari tangan Syaiful Anwar dengan semangat menggambarkan filosofi masyarakat Lampung: satu bumi, dua jurai. Dua jurai yang dimaksud adalah Pepadun dan Pesisir—dua identitas budaya Lampung yang berbeda, tetapi menyatu dalam harmoni.
Kini, lagu ini menjadi lagu kebanggaan daerah. Ia kerap dilantunkan dalam acara resmi, bahkan pernah menggema di Istana Negara pada perayaan kenegaraan (Detik News, 2022). Melalui lirik dan nadanya, Syaiful Anwar meninggalkan pesan yang melampaui generasi.
Maestro dengan Banyak Karya
Meski Sang Bumi Ruwa Jurai adalah karya yang paling dikenal, bukan itu satu-satunya warisan seni dari Syaiful Anwar. Ia juga menggubah banyak lagu dan iringan tari Lampung yang kini menjadi bagian penting dari identitas budaya daerah, di antaranya:
Cangget Agung, musik yang menggambarkan kegembiraan masyarakat dalam pesta adat.
Zapin Tari Lampung, iringan tari penuh energi dan nuansa keakraban.
Berbagai komposisi lain yang menjadi pengiring upacara adat, tarian tradisional, hingga materi pembelajaran seni budaya di sekolah-sekolah Lampung.
Dari catatan Ulun Lampung (2013), Syaiful Anwar pernah berkata: “Saya ingin generasi muda tetap mengenal bahasa dan budaya Lampung. Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi?” Sebuah kalimat sederhana, tetapi mencerminkan dedikasinya yang tanpa pamrih.
Kepergian yang Sepi
Sayangnya, kabar wafatnya Syaiful Anwar tidak banyak terdengar. Berdasarkan keterangan keluarga yang beredar di media sosial serta komunitas pecinta seni, beliau meninggal dunia sekitar tahun 2014. Namun, hingga kini tidak ada media arus utama yang secara resmi memberitakan tahun pasti kepergiannya.
Sebuah ironi tersisa: seorang maestro yang menciptakan karya abadi bagi daerahnya justru berpulang dalam kesunyian. Namun, meski raganya telah tiada, karya-karyanya terus hidup, membawakan nama dan semangatnya ke setiap hati orang Lampung.
Warisan yang Tak Pernah Padam
Syaiful Anwar telah pergi, tetapi warisan besarnya tetap abadi. Sang Bumi Ruwa Jurai, Cangget Agung, Zapin Tari Lampung, dan banyak karya lain akan terus dilantunkan dan ditarikan oleh generasi demi generasi.
Kita boleh saja lupa nama penciptanya, tetapi setiap kali musiknya bergema, kita sedang mewarisi jiwa seorang maestro yang mengabdikan hidupnya untuk budaya Lampung.
Sumber
Ulun Lampung. (2013). Fokus Perjalanan Maestro Lagu Lampung: Syaiful Anwar.
Wikipedia. Sang Bumi Ruwa Jurai.
Detik News. (2022). Lagu Daerah Lampung Dilantunkan di Istana Negara, Ini Lirik dan Maknanya.
JDIH Provinsi Lampung. (2022). Makna Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai.
Informasi tambahan dari keluarga via media sosial (Facebook & YouTube).