Proses Membuat Kain Tapis
FEATUREDEDUCATION


Kain tapis merupakan jenis kerajinan tradisional khas daerah Lampung. Dahulu kala, masyarakat suku Lampung biasa menggunakan kain ini pada acara-acara adat.
Dalam membuat kain ini, para pengrajin menggunakan alat sederhana, dan menyulam tapis secara manual/handmade
Pengrajin sedang menyulam di Gallery ALYN TAPIS, Bandar Lampung
Langkah awal membuat kain tapis adalah “menenun” kain/bahan dasar dengan menggunakan alat yg disebut “mattakh”. Namun sekarang, untuk menenun kain para pengrajin banyak menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin)
Sementara itu, untuk menyulam motif, para pengrajin biasa “memlintir’ benang terlebih dahulu, dengan menggunakan alat sederhana, dan menghasilkan benang yang disebut “benang plintir”
Sekedar informasi, tdk semua tapis menggunakan benang plintir, karena proses “memlintir” benang yg cukup memakan waktu, ditambah menyulam motif tapis yg membutuhkan waktu lama, maka terkadang proses ini tdk dilakukan. Itulah mengapa, tapis dengan motif yg sama, bisa memiliki perbedaan harga yg cukup signifikan. Perbedaan harga ini, selain karena faktor jenis benang (menggunakan benang asli/kristal/tembaga), sistim menyulam yg digunakan (umumnya “cucuk” abung atau krui), proses “memlintir” benang jg menjadi faktor penentu standard kualitas sebuah tapis, yg pasti tapis yang menggunakan benang plintir tentunya lebih baik karena menghasilkan kain tapis yg sulamannya lebih rapih dan kencang
Setelah bahan dasar siap, langkah selanjutnya adalah menyulam motif, masyarakat Lampung menyebutnya dengan proses “cucuk” benang/menyulam dengan benang
Proses “cucuk benang”/menyulam adalah tahapan yg paling lama. Untuk menghasilkan selembar kain tapis, para pengrajin bisa melakukannya hingga berbulan-bulan.
Karena tingkat kerumitan yang tinggi, tahap ini sangat membutuhkan kesabaran, ketelatenan, kecermatan, kejelian, dan keterampilan
SO, Kalau ada yg bertanya, mengapa tapis mahal?.. mudah-mudahan uraian di atas bisa memberikan gambaran, bahwa sesuatu yg berproses itu akan indah pada akhirnya, dan tentu saja “Mahal”
Sumber: https://alyntapis.com/pembuatan-kain-tapis-pengrajin-tapis/