Pattun (Puisi Klasik Lampung)
CULTURE


Pattun puisi klasik Lampung adalah salah satu bentuk sastra lisan yang telah berkembang di tengah masyarakat Lampung. Dalam bentuk puisi ini, terdapat pola yang khas dan menceritakan tentang kehidupan sehari-hari serta nilai-nilai budaya Lampung. Pattun puisi klasik Lampung sering kali digunakan untuk mengungkapkan perasaan, menyampaikan pesan moral, atau sebagai bentuk hiburan di tengah masyarakat. Sastra lisan seperti ini memegang peranan penting dalam melestarikan warisan budaya Lampung dan menjaga keberlangsungan tradisi lisan. Dengan adanya pattun puisi klasik Lampung, generasi muda dapat terus belajar dan mengapresiasi kekayaan sastra dan budaya Lampung.
Pattun merupakan salah satu jenis sastra lisan Lampung yang berbentuk puisi. Istilah pattun dikenal di lingkungan masyarakat Lampung Pepadun, sementara di lingkungan masyarakat Lampung Pesisir dikenal dengan istilah segata dan ada pula yang menggunakan istilah adi-adi. Jenis puisi ini lazim digunakan dalam acara-acara yang sifatnya untuk bersukaria. Pattun terdiri atas bait-bait yang bersajak. Masing-masing bait terdiri atas empat baris (ada juga yang terdiri atas lima baris karena divariasikan). Dalam bait pattun ada yang baris pertama dan baris kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan baris keempat merupakan isi, akan tetapi ada pula bait yang tidak mempunyai sampiran, semua baris dalam satu bait merupakan isi. Isi pattun bermacam-macam. Secara umum, isinya berupa ungkapan perasaan, harapan,atau humor (Sanusi, 2014: 79
Pattun dalam kehidupan etnik Lampung memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai media pengungkapan isi hati kepada seseorang
2. Sebagai alat penghibur atau penghilang kejenuhan pada suasana bersantai
3. Sebagai pelengkap acara cangget (tarian adat di lingkungan masyarakat Lampung Pepadun)