Mighrul Lampung Bersatu Gelar Orientasi Anggota di Bandar Lampung
COMMUNITYCULTURE


Bandar Lampung – Organisasi Mighrul Lampung Bersatu (MLB) menggelar kegiatan Orientasi Anggota pada Selasa, 18 Agustus 2025 di Kinar Resto, Pahoman, Bandar Lampung. Acara ini diikuti oleh para Mighrul Lampung, sebutan untuk perempuan Lampung yang memiliki peran penting dalam menjaga martabat keluarga dan melestarikan adat.
Tujuan Orientasi
Ketua Umum DPP MLB, Ir. Dwita Ria Gunadi, gelar Ibuan Migo, dalam sambutannya menekankan bahwa organisasi ini hadir sebagai wadah kebersamaan sekaligus pelestarian budaya.
“Mighrul Lampung Bersatu adalah rumah besar bagi para Mighrul Lampung. Melalui organisasi ini, kita bisa saling menguatkan, memahami jati diri, serta menjaga warisan budaya bersama,” ujarnya.
Siapa Itu Mighrul Lampung?
Dalam tradisi adat, Mighrul Lampung adalah istilah atau sebutan bagi perempuan Lampung yang sudah menikah, disebut juga bebay mighul dan dipandang sebagai pilar keluarga dan penjaga budaya.
Di MLB, keanggotaan hanya diperuntukkan bagi perempuan Lampung asli, dengan syarat minimal berasal dari garis keturunan ayah. Aturan ini ditegaskan untuk menjaga keaslian identitas dan memperkuat ikatan genealogis dalam adat masyarakat Lampung.
Nilai Piil Pesenggiri dalam Organisasi
Sebagai narasumber, Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd., menyampaikan materi tentang etika berorganisasi dengan mengaitkannya pada falsafah piil pesenggiri.
Menurutnya, nilai luhur adat Lampung—seperti menjunjung martabat, menghormati sesama, dan bertanggung jawab—selaras dengan prinsip dalam berorganisasi modern.
Pembentukan MLB Kota Bandar Lampung
Kegiatan ini juga menjadi momentum terbentuknya MLB Kota Bandar Lampung. Penanggung jawab pembentukan, Dra. Ellya Saleh, M.M., gelar Mahkota Pangeran, menyerahkan mandat kepada pengurus inti yang terpilih, yaitu:
Mas Ariona, gelar Suttan Ibu – Ketua
Gemala Dwitia, gelar Ratu Mustika – Sekretaris
Aderly IImelia, gelar Batin Intan – Bendahara
Tradisi Bejuluk-Beadok
Keunikan budaya Lampung juga tampak dalam cara para anggota berinteraksi. Sesama Mighrul Lampung saling memanggil dengan adok atau adek—gelar adat atau nama pemberian yang diberikan sesuai falsafah piil pesenggiri.
Tradisi ini dikenal dengan istilah bejuluk-beadok, yakni sistem pemberian nama dan gelar yang melekat pada seseorang sepanjang hidupnya. Seseorang bisa memiliki beberapa gelar berbeda, mulai dari juluk ketika masih remaja hingga adok saat dewasa atau setelah menikah. Hal ini mencerminkan betapa kaya dan uniknya tradisi budaya Lampung.
Harapan ke Depan
Dengan adanya orientasi ini, para Mighrul Lampung diharapkan semakin memahami alasan dan tujuan mereka bergabung dalam MLB: memperkuat identitas perempuan Lampung, mempererat persaudaraan, serta menjaga warisan budaya di tengah arus modernisasi.